eknik elektro atau biasa disebut teknik listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan dari kehidupan manusia. teknik elektro melibatkan konsep, perencanaan, pengembangan, dan produksi perangkat listrik dan elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Orang yang sudah ahli dibidang teknik bisanya disebut Enginer. Enginer elektro memegang peranan penting dalam mengembangkan dan memajukan teknologi tinggi dalam dunia telekomunikasi, energi dan aplikasi lainnya dari perangkat listrik dan elektronik. Enginer elektro juga bekerjasam dengan enginer dari bidang lain, seperti kimia, mesin, dan sipil untuk merancang, mengembangkan dan membantu berbagai macam produk dan jasa seperi sistem distribusi energi, komputer, sistem satelit, radio, sistem radar, mobil listrik, dan masih banyak lainnya yang melibatkan komponen listrik dan elektronik.
Cara Belajar Menyolder
- on 23.38
- No comments
Menyolder merupakan tekhnik wajib bagi para penghobi elektronika. Dimana hampir di setiap projek pasti membutuhkan penyolderan. meskipun terdengar mudah, cara menyolder juga memerlukan tips tersendiri demi menghindari kesalahan yang mungkin atau sering terjadi
dalam dunia mikrokontroler semisal arduino yang sekarang sedang saya dalami, meskipun banyak shield dan modul tambahan yang menggunakan konektor dalam menghubungkannya, penyolderan tetap diperlukan. Misalnya untuk sensor, motor atau komponen pendukung lainnya. Karena tidak selamanya anda dapat menggunakan beard board (papan untuk projek yang di pakai sebagai pengganti pcb sementara tanpa menyolder).
teknik menyolder bukan sekedar menempelkan timah kemata solder, melainkan lebih dari sekedar itu. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam menyolder. Antara lain :
1. Pilih solder yang tepat.
Maksudnya adalah menentukan watt/daya dan ukuran solder. Ini tergantung selera dan kebiasaan saja, tapi disarankan untuk menjaga suhu komponen (terutama menyangkut mikrokontroler) , sebaiknya menggunakan solder dengan kualitas bagus walau berkuran kecil. Atau bisa dengan mengganti mata solder dengan kualitas bagus. Dengan ini timah akan mudah meleleH dan mudah melekat, sehingga proses solder bisa cepat dan komponen tidak menerima panas berlebihan dalam proses penyolderan. Yang mana hal ini bisa menyebabkan komponen rusak.
2. Sabar.
Saat anda menyolder pada satu titik, jangan berlama-lama pada titik tersebut dalam waktu lama. Misalnya karena tidak lengket timahnya atau hal lainnya. Bila saat menyolder di satu titik terjadi masalah semisal Tidak lengket, maka sebaiknya anda beralih ketitik penyolderan berikutnya sambil menunggu titik tadi dingin. jangan pernAh terburu-buru melanjutkan penyolderan bila timah tidak lengket.
3. Teliti.
Teliti disini maksudnya adalah memperhatikan apa yang kita solder. Berlatihlah untuk rapi dan tidak berlebihan dalam menggunakan timah solder, agar tidak terlihat belepotan apalagi sampai mengenai titik solder yang tidak seharusnya terkoneki disekitarnya. Inilah yang harus anda teliti benar dan sabar agar pekerjaan anda tidak gagal dan malah membuang waktu anda lebih banyak.
4. Bersihkan yang akan disolder.
Cara paling efektif membersihkan yang akan disolder adalah dengan menggunakan amplas atau kertas pasir. Gunakan kertas pasir yang halus. Alternatif lain untuk membersihkan adalah dikerok dengan pisau cutter, misalnya untuk area yang tidak bisa terjangkau oleh kertas pasir karena sempit atau dalam.
5. Gunakan timah berkualitas.
Gunakan selalu timah berkualitas. Ini sangat mempengaruh kekuatan solderan. Timah solder yang berkualitas hasil solderannya tidak akan mudah retak atau lembek. Hasil solderan dengan timah berkualitas akan kuat dan masak atau mengkilap.
Itulah antara lain kira-kira poin-poin yang harus diperhatikan dalam tekhnik menyolder, tentunya untuk meningkatkan kemampuan menyolder dibutuhkan latihan secara terus-menerus dan serius.
Terakhir jangan lupa membersihkan mata solder saat digunakan atau sedang panas dengan menggunakan bahan pembersih seperti damar atau bisa digosok pada batu-bata merah.
selamat mencoba.
Cara Servis Remot
- on 17.25
- 1 comment
Remot merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai pengontrol jarak
jauh, yang disertakan untuk TV, VCD, DVD, AC, RADIO dll. Dan bagaimana
bila remot ini mengalami kerusakan atau tidak berfungsi? tentu saja kita
akan repot juga, misal bila remot tv kita rusak tentunya kita harus
mondar mandir bila kita mau memindahkan chanel tv dan yang lain-lainnya.
Sekarang langsung saja saya akan memberikan tips cara memperbaiki remot yang rusak, dan disini akan di jelaskan cara servis remot yang menggunakan sistem infra merah seperti remot-remot yang disebutkan diatas.
Sebelum anda membuka remotnya, yang pertama anda lakukan adalah coba buka tutup baterai dan lepaskan baterainya dan perhatikan apakah baterai dan per penghubung ke baterainya (no 1 pada gambar di bawah) berkarat atau tidak? Bila berkarat, gosok dan bersihkan dengan ampelas sampai karatnya bersih, kemudian pasang kembali baterai remotnya dan coba jalankan, bila belum berfungsi coba ganti baterai dengan yang baru.
Bila masih juga belum berfungsi, coba bongkar remotnya, lepaskan mesin remot dan bersihkan.
Kerusakan remot ini sering sekali terjadi pada kerusakan komponennya seperti lampu remot (no 2 pada gambar), x-tal (no 3), atau transistor (no 4). Coba ganti komponen tersebut.
Selanjutnya anda tinggal coba remotnya di jalankan.
Atau bisa juga dengan mencobanya ke tester remot, bila tidak ada bisa juga memanfaatkan kamera dari hp sambil menekan tombol remotnya, bila ada cahaya berarti remot sudah berfungsi.
Tapi kalau saya Pribadi lebih suka menggunakan tester remot buatan sendiri, soalnya lebih akurat dan bisa digunakan lebih dari 10m dari tester remot ke remot yang di uji.
Sekian tips-nya, semoga bermanfaat.
Bila tips ini bermanfaat bagi anda, silahkan berkomentar...
Sekarang langsung saja saya akan memberikan tips cara memperbaiki remot yang rusak, dan disini akan di jelaskan cara servis remot yang menggunakan sistem infra merah seperti remot-remot yang disebutkan diatas.
Sebelum anda membuka remotnya, yang pertama anda lakukan adalah coba buka tutup baterai dan lepaskan baterainya dan perhatikan apakah baterai dan per penghubung ke baterainya (no 1 pada gambar di bawah) berkarat atau tidak? Bila berkarat, gosok dan bersihkan dengan ampelas sampai karatnya bersih, kemudian pasang kembali baterai remotnya dan coba jalankan, bila belum berfungsi coba ganti baterai dengan yang baru.
Bila masih juga belum berfungsi, coba bongkar remotnya, lepaskan mesin remot dan bersihkan.
Kerusakan remot ini sering sekali terjadi pada kerusakan komponennya seperti lampu remot (no 2 pada gambar), x-tal (no 3), atau transistor (no 4). Coba ganti komponen tersebut.
Selanjutnya anda tinggal coba remotnya di jalankan.
Atau bisa juga dengan mencobanya ke tester remot, bila tidak ada bisa juga memanfaatkan kamera dari hp sambil menekan tombol remotnya, bila ada cahaya berarti remot sudah berfungsi.
Tapi kalau saya Pribadi lebih suka menggunakan tester remot buatan sendiri, soalnya lebih akurat dan bisa digunakan lebih dari 10m dari tester remot ke remot yang di uji.
Sekian tips-nya, semoga bermanfaat.
Bila tips ini bermanfaat bagi anda, silahkan berkomentar...
Rangkaian Saklar Lampu Dengan Sensor Suara ( Tepuk )
- on 02.27
- 5 comments
Rangkaian Saklar Lampu Dengan Sensor Suara ( Tepuk )
Rangkaian ini merupakan penguat Non Inverting yang menggunakan IC Op-Amp LM358. Rangkaian ini sudah saya modifikasi dengan menggunakan komponen elektronika yang mudah di dapatkan di pasaran indonesia.
Berikut Adalah gambar rangkaiannya :
Daftar Komponen :
1. IC LM358
2. R1 : 10 K Ohm
3. R2 : 39 K Ohm
4. R3 : 1 K Ohm
5. R4 : 1 M Ohm
4. R3 : 1 K Ohm
5. R4 : 1 M Ohm
6. R5 : 10 K Ohm
7. R6 : 2,2 K Ohm
8. R7 : 1 K Ohm
9. R8 : 1 K Ohm
10. C1 : 100 pF
11. C2 : 2,2 uF / 25 Volt
12. C3 : 100 nF
12. C3 : 100 nF
13. C4 : 10 uF / 25 Volt
14. C5 : 2,2 uF / 25 Volt
15. D1 : 1N4148
16. D2 : 1N4148
17. D3 : LED
18. D4 : 1N4002
19. D5 : 1N4002
20. Mic Condenser
21. Potensiometer : 200 K Ohm ( Didunakan untuk mengatur sensitivitas sensor )
22. Transistor TIP 41
23. Relay : 12 Volt DC
cara kerja nya :
apabila mic condenser menangkap suara, maka ia akan merubahnya menjadi sinyal listrik. sinyal listrik tersebut besar kecilnya tergantung dari suara yang ditangkap. sehingga perlu IC komparator LM358 sebagai pembanding, terbaca logika 1 atau logika 0 sesuai input sinyal suara tadi. kemudian akan direspon oleh relay.
Membuat Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)
- on 02.25
- 1 comment
LDR adalah satu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai perubahan intensitas cahaya. LDR singkatan dari Light Dependent Resistor atau Resistor yang terpengaruh cahaya.
Hambatan dari LDR akan berkurang seiring semakin besar intensitas cahaya yang mengenai permukaannya. Besarnya hambatan LDR sendiri berbeda-beda tergantung ukuran dan bentuknya. Semakin rapat pola garis di permukaannya biasanya perubahan hambatannya akan semakin besar (lebih sensitif terhadap cahaya).
Dalam rangkaian sensor cahaya di bawah ini LDR dipasang seri dengan Variable Resistor (VR) 20K. VR tersebut berfungsi untuk menyesuaikan tingkat sensitifitas rangkaian sensor itu sendiri. Juga sebagai penyeimbang dengan hambatan LDR yang dipakai (hampir semua jenis LDR dapat dipakai di sini).
Prinsip kerja rangkaian sensor cahaya ini adalah dengan memperkuat perubahan tegangan pada rangkaian seri LDR dengan 2 transistor yang dirangkai dengan pola Darlington (seperti gambar di bawah). Hasil penguatan transistor tersebut langsung diumpankan ke Coil Relay. Relay inilah yang berfungsi sebagai saklar untuk diteruskan ke rangkaian beban. Anda bisa memberikan beban berupa lampu, alarm, atau rangkaian lain yang bertegangan 12 V.
Jika anda ingin menggunakan beban yang bertegangan tinggi/lebih tinggi, maka anda harus memutus total pin/kaki saklar relay secara total. Jangan ada 1 pun yang terhubung ke rangkaian. Pada intinya saklar relay tersebut bisa digunakan untuk mensaklar rangkaian/perangkat apapun. Anda tinggal mengganti dengan Relay yang sesuai
Hambatan dari LDR akan berkurang seiring semakin besar intensitas cahaya yang mengenai permukaannya. Besarnya hambatan LDR sendiri berbeda-beda tergantung ukuran dan bentuknya. Semakin rapat pola garis di permukaannya biasanya perubahan hambatannya akan semakin besar (lebih sensitif terhadap cahaya).
Dalam rangkaian sensor cahaya di bawah ini LDR dipasang seri dengan Variable Resistor (VR) 20K. VR tersebut berfungsi untuk menyesuaikan tingkat sensitifitas rangkaian sensor itu sendiri. Juga sebagai penyeimbang dengan hambatan LDR yang dipakai (hampir semua jenis LDR dapat dipakai di sini).
Prinsip kerja rangkaian sensor cahaya ini adalah dengan memperkuat perubahan tegangan pada rangkaian seri LDR dengan 2 transistor yang dirangkai dengan pola Darlington (seperti gambar di bawah). Hasil penguatan transistor tersebut langsung diumpankan ke Coil Relay. Relay inilah yang berfungsi sebagai saklar untuk diteruskan ke rangkaian beban. Anda bisa memberikan beban berupa lampu, alarm, atau rangkaian lain yang bertegangan 12 V.
Rangkaian sensor cahaya dengan LDR |
Skema Rangkaian Lampu LED Flip Flop
- on 03.26
- No comments
Skema Rangkaian Lampu Flip Flop |
LED sebagai indikator perubahan sinyal yang dipasang pada setiap sisi rangkaian lampu flip flop ini akan menyala secara bergantian dengan waktu menyala dan padam sama dengan proses charge dan discharge muata kapasitor. Rangkaian lampu flip flop ini cukup sederhana seperti terlihat pada gambar berikut
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-lampu-flip-flop-led/
Copyright © Skema Rangkaian PCB
anda bisa memodif menjadi 3 , 4 , 5 jalur atau sesuai selera anda.
Daftar komponen :
R 150 ohm............ 2 buah
R 22 K ohm.......... 2 buah
Elco 47 uF..............2 buah
Tr FCS 9013..........2 buah
Led.........................2 buah
Mudah dan simple tapi mengasyikan.
Semoga bermanfaat.
Fungsi Dan Jenis-jenis Resistor
- on 23.06
- No comments
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa ber-fungsi
sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari
suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω(Omega).
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menghambat arus listrik. Fungsi resistor
dapat digambarkan sebagai sekeping papan yang dipergunakan untuk
menahan aliran air yang deras di selokan/parit kecil. Dengan memakai
tahanan papan ini, maka arus air dapat terhambat alirannya. Makin besar
papan yang dipergunakan untuk menahan arit parit, makin kecil air yang
mengalir. Begitu pula kejadian ini dapat diterapkan dalam pelajaran
elektronika. Makin besar resistansi (tahanan), makin kecil arus listrik
dan tegangan yang melaluinya.
Jadi resistor ber-fungsi sebagai:
- Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
- Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
- Membagi tegangan.
- Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
Dilihat dari fungsi-nya, resistor dapat dibagi menjadi :
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
2. Resistor Tidak Tetap (variable resistor)
Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus),tone control pada sound system,pengatur tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.
3. Resistor NTC dan PTC.
NTC (Negative Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTC (Positive Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
4. Resistor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) yaitu jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila terkena cahaya terang nilainya menjadi semakin kecil.